This program has been successfully operating since 2002.
It involves visits of several weeks duration to Australia by groups of
young Indonesian Muslim community leaders (such as writers, bureaucrats,
academics, workers in non-governmental organisations and religious
bodies), and visits to Indonesia by their Australian counterparts. The
aim is to develop greater understanding and recognition of religion and
its role in each society. The focus is on building a greater
understanding for Australians of the nature of mainstream Islam in
Indonesia and, for Indonesians, a greater awareness of Australia's
multicultural society.
Dari Web Paramadina (http://paramadina.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1022%3Apertukaran-tokoh-muda-muslim-australia-dan-indonesia&catid=46%3Aberita&lang=en)
Pertukaran tokoh muda Muslim Australia dan Indonesia
Universitas Paramadina dan Kedubes Australia kembali mengadakan MEP
(Muslim Exchange Program). Program pertukaran pemimpin Muslim di kedua
negara tersebut sudah diselenggarakan sejak tahun 2001 yang melibatkan
Australia Indonesia Institute (AII) Melbourne, dan Kedutaan Australia di
Jakarta. Pada tahun 2004, Universitas Paramadina terlibat sebagai mitra
kerjasama program ini. Para peminat dipersilakan mengunduh formulir dan
membaca informasi lebih lengkap mengenai hal ini di situs Universitas
Paramadina di http://www.paramadina.ac.id/ .
“Program ini penting untuk tokoh muslim di Australia dan Indonesia,
karena mereka dapat saling belajar tentang peran muslim di masyarakatnya
masing-masing,” kata Anies Baswedan, Ph.D, rektor Universitas
Paramadina. Setiap tahun, pihak Kedubes Australia mengirimkan beberapa
tokoh muslim muda Australia berkunjung ke Indonesia; dan sebaliknya
Universitas Paramadina menyeleksi dan mengirimkan beberapa tokoh muda
muslim mengunjungi Australia. Pada tahun lalu, lima orang pemimpin muda
muslim Australia berkunjung ke Indonesia selama dua minggu. Mereka
bertemu tokoh pemerintahan dan agama, juga tinggal di pesantren. “I just
realize how easy it is to become a good muslim. You can become a good
muslim and at the same time enjoy life. I learned it in Indonesia,”
kata seorang tokoh muda muslim Australia yang sehari-hari menjadi
pengurus organisasi kepemudaan itu.
Program yang dimulai tahun
2002 ini ditujukan untuk mengatasi kekeliruan pandangan mengenai peran
agama di Australia dan Indonesia. Pertukaran ini memberikan kesempatan
kepada pemimpin muda untuk mengunjungi negara lain untuk bertemu dengan
pemuka agama Islam dan agama lainnya dari berbagai etnis dan kelompok
masyarakat.
Tujuan pertukaran ini adalah untuk membangun
hubungan antara masyarakat muslim di Australia dan Indonesia serta
mempromosikan pengertian yang lebih luas mengenai Islam di Australia dan
Indonesia. MEP didanai oleh the Australia Indonesia Institute (AII)
yang didirikan tahun 1989 oleh Pemerintah Australia untuk mempromosikan
pengertian antara masyarakat Australia dan Indonesia. Dalam
pelaksanaannya program ini dikelola oleh University of Melbourne dan The
Australian National University. Di Indonesia, proses pendaftaran,
seleksi, wawancara, dan penerimaan dilakukan oleh Universitas
Paramadina. Untuk MEP 2013, pendaftaran dimulai 15 Desember 2012 dan
ditutup pada 7 Januari 2013. Program ini cukup kompetitif karena
rata-rata hanya meloloskan 10% dari jumlah pelamar. Tahun lalu
peminatnya mencapai 100 orang lebih dari seluruh Indonesia, tetapi yang
lolos 10 orang saja. Para tokoh muda muslim Indonesia dari kalangan
pesantren dan lembaga pendidikan lainnya disarankan untuk ikut serta,
karena program ini dapat membuka wawasan tentang kehidupan muslim di
Australia yang sangat menarik.
0 komentar