Gado-Gado Kerikil Jokowi

Judul buku: Gado-Gado Kerikil Jokowi
Penerbit: Galang Press
Penulis: Anas Syahirul A, dkk
Tebal: 196 halaman.













Siapa sebenarnya Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi? Tiba-tiba banyak yang bertanya-tanya sejak dia tempo hari  bersama pasangannya Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memenangi putaran pertama Pilkada DKI. Namanya begitu harum sejak menjabat sebagai walikota di kota kecil Jawa Tengah, yaitu Solo.


 Dia akan kembali bertarung dengan sosok yang dikenal sakti mandraguna bernama Fauzi Bowo alias Foke di putaran II Pilgub untuk bisa menduduki kursi jabatan Gubernur di Ibukota Negara. Tak sedikit yang sinis, namun banyak juga yang menggadang-gadang anak desa ini memenangi kembali pemungutan suara, dan akhirnya memimpin Jakarta.
Jokowi memang beda. Dengan tangan dinginnya, dia menyulap Solo yang berantakan menjadi jauh lebih rapi dan tertata, baik dari segi pembangunan fisik maupun birokrasi. Kesehatan masyarakat terjamin dengan asuransi yang menjangkau semua penduduk ber-KTP Solo. Dan masih banyak programnya yang inspiratif, yang oleh banyak pihak diharapkan bisa diterapkan di Ibukota, bila memang takdir menuliskan dia yang nantinya akan memenangi pemungutan suara.
Selama ini begitu banyak tulisan baik di media cetak maupun online tentang kiprah Jokowi selama menjabat walikota. Dari berbagai programnya yang fenomenal, penghargaan demi penghargaan yang diraihnya dan sebagainya. Namun belum banyak yang mengulas tentang kisah hidupnya yang penuh liku sebelum memangku amanah sebagai pejabat publik. Maka buku “Gado-Gado Kerikil Jokowi” ini seakan menjadi jawaban bagi yang ingin tahu siapa sebenarnya seorang Jokowi yang menjadi kuda hitam di putaran pertama Pilgub DKI lalu.
Buku ini sebenarnya merupakan kumpulan tulisan yang pernah dipublikasikan melalui media massa cetak  lokal di Solo, yaitu Harian Joglosemar, yang diperdalam  lagi. Maka penulisnya pun sejumlah wartawan koran tersebut. Anas Syahirul A adalah pemimpin redaksi koran tersebut. Dia bersama Heru Ismantoro, Ari Kristyono, Suhamdani, Muhaimin, Dini dan Marwantoro Subagyo adalah orang-orang dibalik  buku ini.
Mengapa berjudul “Gado-Gado Kerikil”? Dalam bedah buku di TB Gramedia Solo, Kamis (9/8/2012) terungkap bahwa itu pilihan judul dari penerbit. Gado-gado yang biasanya terdiri dari aneka sayuran, kali ini berisi kerikil, sebagai representasi kehidupan seorang Jokowi yang keras dan penuh liku yang menjadi santapan Jokowi muda sehari-harinya.
Jokowi tumbuh di tengah kebersahajaan. Keluarganya hidup di bantaran kali dan pernah digusur pemerintah. Ayahnya adalah seorang sopir, lalu berganti-ganti pekerjaan sebelum kemudian menjadi tukang kayu. Jokowi yang bercita-cita tinggi mengikuti jejak sang ayah, dengan kuliah di Jurusan Teknik Perkayuan Universitas Gadjah Mada. Dari situ dia memulai bisnisnya di bidang permebelan. Dari menyewa rumah bedeng sebagai kantor hingga berhasil menjangkau pasar ekspor.
Jokowi tak pernah bermimpi menerjuni dunia politik dan menjadi pejabat. “Sampai sekarang saya masih merasa bukan sebagai politisi,” ujar dia saat acara bedah buku.
Sementara Anas Syahirul menyatakan, melalui buku ini dia dan kawan-kawan penulis lainnya ingin mempersembahkan gambaran sosok Jokowi dari sisi perjalanan hidupnya yang keras dan mengusung semangat perubahan, bukan politis. “Jokowi adalah sosok yang penuh dengan integritas. Integritas itu telah dimilikinya jauh sebelum dia menjabat sebagai walikota,” ujar Anas.
Anas berharap, buku ini menjadi inspirasi bagi siapapun yang membacanya, dengan meniru sepak terjang Jokowi yang membuktikan bahwa wong cilik bisa mengubah nasib dengan cara bekerja keras. Buku ini diharapkan menularkan optimisme yang dimiliki Jokowi, bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpi dan menakhlukkan tantangan yang menghimpit mimpinya, sekali lagi dengan: kerja keras.
Saya sendiri berpendapat, buku ini perlu direvisi sampulnya. Sebab pada ilustrasi Jokowi membisikkan sesuatu kepada nenek tua, ada gambar tangan yang seharusnya tak perlu ada di  sampul itu.  Namun saya jamin, buku ini layak dikoleksi siapapun yang ingin lebih dalam mengenal sosok: Jokowi.

source: http://media.kompasiana.com/buku/2012/08/09/kerasnya-gado-gado-kerikil-santapan-jokowi-sehari-hari-478127.html

0 komentar