Revolusi Pendidikan telah tiba!
Dunia akan menjadi lebih cerdas dengan membangun dan saling berbagi berbagai pemikiran bersama-sama. Kolaborasi secara Internasional dapat ditingkatkan dan menjadi sesuatu yang tidak mustahil untuk dilakukan. Melalui internet, dunia berubah melalui ide-ide yang datang tiap detiknya
Edu animate adalah jenis pendidikan baru—pendidikan jenis ini dapat Anda lakukan sendiri dengan cara melihat dan mendengarkan. Media pendidikan telah menemukan tanah yang subur di dunia internet dan media pendidikan ini pengaruhnya berkembang dengan cepat. Pendidikan tak lagi terikat pada segelintir “penjaga.” Saat ini, informasi dengan bebas dapat menemukan jalan sehingga dapat menjangkau bagian-bagian yang paling terpencil pun di planet ini.
Di EDU animate, kami memiliki tujuan untuk menyediakan sumber pembelajaran serta bisa didapat dengan cara GRATIS. Kami berharap video-video ini dapat tumbuh karya yang dapat membantu berbagi pemikiran serta dapat menyediakan sumber pembelajaran yang gratis dan mudah untuk dipahami, serta dapat menciptakan percikan-percikan perbincangan di seluruh dunia.
- Tim EDU animate
Dunia akan menjadi lebih cerdas dengan membangun dan saling berbagi berbagai pemikiran bersama-sama. Kolaborasi secara Internasional dapat ditingkatkan dan menjadi sesuatu yang tidak mustahil untuk dilakukan. Melalui internet, dunia berubah melalui ide-ide yang datang tiap detiknya
Edu animate adalah jenis pendidikan baru—pendidikan jenis ini dapat Anda lakukan sendiri dengan cara melihat dan mendengarkan. Media pendidikan telah menemukan tanah yang subur di dunia internet dan media pendidikan ini pengaruhnya berkembang dengan cepat. Pendidikan tak lagi terikat pada segelintir “penjaga.” Saat ini, informasi dengan bebas dapat menemukan jalan sehingga dapat menjangkau bagian-bagian yang paling terpencil pun di planet ini.
Di EDU animate, kami memiliki tujuan untuk menyediakan sumber pembelajaran serta bisa didapat dengan cara GRATIS. Kami berharap video-video ini dapat tumbuh karya yang dapat membantu berbagi pemikiran serta dapat menyediakan sumber pembelajaran yang gratis dan mudah untuk dipahami, serta dapat menciptakan percikan-percikan perbincangan di seluruh dunia.
- Tim EDU animate
Sejarah Indonesia - EDU animate
Judul buku: Gado-Gado Kerikil Jokowi
Penerbit: Galang Press
Penulis: Anas Syahirul A, dkk
Tebal: 196 halaman.
Siapa sebenarnya Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi? Tiba-tiba banyak yang bertanya-tanya sejak dia tempo hari bersama pasangannya Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memenangi putaran pertama Pilkada DKI. Namanya begitu harum sejak menjabat sebagai walikota di kota kecil Jawa Tengah, yaitu Solo.
Dia akan kembali bertarung dengan sosok yang dikenal sakti mandraguna bernama Fauzi Bowo alias Foke di putaran II Pilgub untuk bisa menduduki kursi jabatan Gubernur di Ibukota Negara. Tak sedikit yang sinis, namun banyak juga yang menggadang-gadang anak desa ini memenangi kembali pemungutan suara, dan akhirnya memimpin Jakarta.
Jokowi memang beda. Dengan tangan dinginnya, dia menyulap Solo yang berantakan menjadi jauh lebih rapi dan tertata, baik dari segi pembangunan fisik maupun birokrasi. Kesehatan masyarakat terjamin dengan asuransi yang menjangkau semua penduduk ber-KTP Solo. Dan masih banyak programnya yang inspiratif, yang oleh banyak pihak diharapkan bisa diterapkan di Ibukota, bila memang takdir menuliskan dia yang nantinya akan memenangi pemungutan suara.
Selama ini begitu banyak tulisan baik di media cetak maupun online tentang kiprah Jokowi selama menjabat walikota. Dari berbagai programnya yang fenomenal, penghargaan demi penghargaan yang diraihnya dan sebagainya. Namun belum banyak yang mengulas tentang kisah hidupnya yang penuh liku sebelum memangku amanah sebagai pejabat publik. Maka buku “Gado-Gado Kerikil Jokowi” ini seakan menjadi jawaban bagi yang ingin tahu siapa sebenarnya seorang Jokowi yang menjadi kuda hitam di putaran pertama Pilgub DKI lalu.
Buku ini sebenarnya merupakan kumpulan tulisan yang pernah dipublikasikan melalui media massa cetak lokal di Solo, yaitu Harian Joglosemar, yang diperdalam lagi. Maka penulisnya pun sejumlah wartawan koran tersebut. Anas Syahirul A adalah pemimpin redaksi koran tersebut. Dia bersama Heru Ismantoro, Ari Kristyono, Suhamdani, Muhaimin, Dini dan Marwantoro Subagyo adalah orang-orang dibalik buku ini.
Mengapa berjudul “Gado-Gado Kerikil”? Dalam bedah buku di TB Gramedia Solo, Kamis (9/8/2012) terungkap bahwa itu pilihan judul dari penerbit. Gado-gado yang biasanya terdiri dari aneka sayuran, kali ini berisi kerikil, sebagai representasi kehidupan seorang Jokowi yang keras dan penuh liku yang menjadi santapan Jokowi muda sehari-harinya.
Jokowi tumbuh di tengah kebersahajaan. Keluarganya hidup di bantaran kali dan pernah digusur pemerintah. Ayahnya adalah seorang sopir, lalu berganti-ganti pekerjaan sebelum kemudian menjadi tukang kayu. Jokowi yang bercita-cita tinggi mengikuti jejak sang ayah, dengan kuliah di Jurusan Teknik Perkayuan Universitas Gadjah Mada. Dari situ dia memulai bisnisnya di bidang permebelan. Dari menyewa rumah bedeng sebagai kantor hingga berhasil menjangkau pasar ekspor.
Jokowi tak pernah bermimpi menerjuni dunia politik dan menjadi pejabat. “Sampai sekarang saya masih merasa bukan sebagai politisi,” ujar dia saat acara bedah buku.
Sementara Anas Syahirul menyatakan, melalui buku ini dia dan kawan-kawan penulis lainnya ingin mempersembahkan gambaran sosok Jokowi dari sisi perjalanan hidupnya yang keras dan mengusung semangat perubahan, bukan politis. “Jokowi adalah sosok yang penuh dengan integritas. Integritas itu telah dimilikinya jauh sebelum dia menjabat sebagai walikota,” ujar Anas.
Anas berharap, buku ini menjadi inspirasi bagi siapapun yang membacanya, dengan meniru sepak terjang Jokowi yang membuktikan bahwa wong cilik bisa mengubah nasib dengan cara bekerja keras. Buku ini diharapkan menularkan optimisme yang dimiliki Jokowi, bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpi dan menakhlukkan tantangan yang menghimpit mimpinya, sekali lagi dengan: kerja keras.
Saya sendiri berpendapat, buku ini perlu direvisi sampulnya. Sebab pada ilustrasi Jokowi membisikkan sesuatu kepada nenek tua, ada gambar tangan yang seharusnya tak perlu ada di sampul itu. Namun saya jamin, buku ini layak dikoleksi siapapun yang ingin lebih dalam mengenal sosok: Jokowi.
source: http://media.kompasiana.com/buku/2012/08/09/kerasnya-gado-gado-kerikil-santapan-jokowi-sehari-hari-478127.html
Penerbit: Galang Press
Penulis: Anas Syahirul A, dkk
Tebal: 196 halaman.
Siapa sebenarnya Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi? Tiba-tiba banyak yang bertanya-tanya sejak dia tempo hari bersama pasangannya Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memenangi putaran pertama Pilkada DKI. Namanya begitu harum sejak menjabat sebagai walikota di kota kecil Jawa Tengah, yaitu Solo.
Dia akan kembali bertarung dengan sosok yang dikenal sakti mandraguna bernama Fauzi Bowo alias Foke di putaran II Pilgub untuk bisa menduduki kursi jabatan Gubernur di Ibukota Negara. Tak sedikit yang sinis, namun banyak juga yang menggadang-gadang anak desa ini memenangi kembali pemungutan suara, dan akhirnya memimpin Jakarta.
Jokowi memang beda. Dengan tangan dinginnya, dia menyulap Solo yang berantakan menjadi jauh lebih rapi dan tertata, baik dari segi pembangunan fisik maupun birokrasi. Kesehatan masyarakat terjamin dengan asuransi yang menjangkau semua penduduk ber-KTP Solo. Dan masih banyak programnya yang inspiratif, yang oleh banyak pihak diharapkan bisa diterapkan di Ibukota, bila memang takdir menuliskan dia yang nantinya akan memenangi pemungutan suara.
Selama ini begitu banyak tulisan baik di media cetak maupun online tentang kiprah Jokowi selama menjabat walikota. Dari berbagai programnya yang fenomenal, penghargaan demi penghargaan yang diraihnya dan sebagainya. Namun belum banyak yang mengulas tentang kisah hidupnya yang penuh liku sebelum memangku amanah sebagai pejabat publik. Maka buku “Gado-Gado Kerikil Jokowi” ini seakan menjadi jawaban bagi yang ingin tahu siapa sebenarnya seorang Jokowi yang menjadi kuda hitam di putaran pertama Pilgub DKI lalu.
Buku ini sebenarnya merupakan kumpulan tulisan yang pernah dipublikasikan melalui media massa cetak lokal di Solo, yaitu Harian Joglosemar, yang diperdalam lagi. Maka penulisnya pun sejumlah wartawan koran tersebut. Anas Syahirul A adalah pemimpin redaksi koran tersebut. Dia bersama Heru Ismantoro, Ari Kristyono, Suhamdani, Muhaimin, Dini dan Marwantoro Subagyo adalah orang-orang dibalik buku ini.
Mengapa berjudul “Gado-Gado Kerikil”? Dalam bedah buku di TB Gramedia Solo, Kamis (9/8/2012) terungkap bahwa itu pilihan judul dari penerbit. Gado-gado yang biasanya terdiri dari aneka sayuran, kali ini berisi kerikil, sebagai representasi kehidupan seorang Jokowi yang keras dan penuh liku yang menjadi santapan Jokowi muda sehari-harinya.
Jokowi tumbuh di tengah kebersahajaan. Keluarganya hidup di bantaran kali dan pernah digusur pemerintah. Ayahnya adalah seorang sopir, lalu berganti-ganti pekerjaan sebelum kemudian menjadi tukang kayu. Jokowi yang bercita-cita tinggi mengikuti jejak sang ayah, dengan kuliah di Jurusan Teknik Perkayuan Universitas Gadjah Mada. Dari situ dia memulai bisnisnya di bidang permebelan. Dari menyewa rumah bedeng sebagai kantor hingga berhasil menjangkau pasar ekspor.
Jokowi tak pernah bermimpi menerjuni dunia politik dan menjadi pejabat. “Sampai sekarang saya masih merasa bukan sebagai politisi,” ujar dia saat acara bedah buku.
Sementara Anas Syahirul menyatakan, melalui buku ini dia dan kawan-kawan penulis lainnya ingin mempersembahkan gambaran sosok Jokowi dari sisi perjalanan hidupnya yang keras dan mengusung semangat perubahan, bukan politis. “Jokowi adalah sosok yang penuh dengan integritas. Integritas itu telah dimilikinya jauh sebelum dia menjabat sebagai walikota,” ujar Anas.
Anas berharap, buku ini menjadi inspirasi bagi siapapun yang membacanya, dengan meniru sepak terjang Jokowi yang membuktikan bahwa wong cilik bisa mengubah nasib dengan cara bekerja keras. Buku ini diharapkan menularkan optimisme yang dimiliki Jokowi, bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpi dan menakhlukkan tantangan yang menghimpit mimpinya, sekali lagi dengan: kerja keras.
Saya sendiri berpendapat, buku ini perlu direvisi sampulnya. Sebab pada ilustrasi Jokowi membisikkan sesuatu kepada nenek tua, ada gambar tangan yang seharusnya tak perlu ada di sampul itu. Namun saya jamin, buku ini layak dikoleksi siapapun yang ingin lebih dalam mengenal sosok: Jokowi.
source: http://media.kompasiana.com/buku/2012/08/09/kerasnya-gado-gado-kerikil-santapan-jokowi-sehari-hari-478127.html
Gado-Gado Kerikil Jokowi

:Tujuan kami adalah agar para pelajar dapat lebih baik dalam meningkatkan kemampuan belajar mereka, dengan cara lebih aktif, ketimbang hanya pasif mendengarkan," ujar Liz Burd dari Durham University, yang memimpin studi tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Learning and Instruction titu mendesain software dan meja yang dapat mengenali beragam beragam sentuhan pada dekstop, dengan menggunakan sistem cahaya infra merah.

Ruang Kelas Masa Depan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10
Setan Menggugat
Salah seorang
teman sejawat dokter menceritakan pengalamannya sewaktu mengerjakan
sholat siang hari di rumahnya. Pada mulanya sholat berjalan adem ayem
aman sentosa. Sampai akhirnya ada seekor ayam menerobos kamarnya dan
bertengger di dekat makan siangnya yang rencananya mau disantap selepas
sholat. Sholat yang tadinya dirasakan penuh hikmat kebijaksanaan,
mulai berubah menjadi degup kekhawatiran.
Terjadi dilema ala buah simalakama. Pilihan antara mbatalin sholat buat ngusir ayam, atau sholat tetep diteruskan dengan resiko makan siangnya diembat dan dithotholi sang pithik. Akhirnya terbersit ide cemerlang melintas di benaknya. Jian, ngawur tenan.. sholat kok nyari ide.
Apa itu idenya?
Saat rukuk, bacaan takbir biasa-biasa saja. Namun saat bangkit dari rukuk, bacaannya dibaca dengan kenceng dan sedikit membentak…. “Sssshhaaa…. mi’allohu liman hamidah..!!” Tak lupa kedua tangannya diangkat ke atas dengan lambaian tangan ala sabetannya Ki Dalang Oye Mantebh Sudarsono. Kontan saja si ayam kaget dan terbirit-birit lari sambil pethok-pethok. Si ayam minggat, dan teman sejawat tadi tetap bisa sholat. Tapi apakah khusyu’ ?? Embuh!! Yang jelas simbah jadi ngakak dengar cerita yang diragukan kebenarannya itu…
Lain lagi dengan rekan sejawat yang sekarang dines di Malang. Pemuja Gus Dur ini anak emasnya pak Kyai satu Pondok di Jawa Timur. Gaya sholatnya agak beda dari kebanyakan orang. Kalo lagi sholat cepetnya minta ampun. Tak hanya kilat, bahkan kilat khusus. Simbah suka nanya, “Kok cepet temen rek kon olehe solat..??”
Dia jawab singkat, “Halah, malaikate wis apal… ha wong podho wingi.. “ …Wooo.. njaluk dijantur lambene…
Memang kelihatannya banyak orang yang mulai melupakan kekhusyukan dalam sholat. Mau menjalani saja sudah syukur. Karena banyak juga yang gak mau menjalani dan meninggalkan sholat dengan alasan nyembah Allah itu banyak caranya, gak harus dengan sholat. Padahal yang ngomong itu muslim juga. Gak nyadar bahwa seorang yang menyembah Allah dengan cara yang dia karang sendiri itu sebenarnya dia sedang menyembah dirinya sendiri.
Imam Ghazali memberikan beberapa kiat agar sholat kita bisa khusyu’. Salah satunya adalah persiapan hati. Beberapa saat menjelang sholat, siapkan hati. Hadapkan hati pada Allah, dan kosongkan dari segala kesibukan yang melalaikan. Ini point paling penting. Coba simak lafadz adzan! Kalimat pertama adalah “ALLAHU AKBAR”. Artinya Allah Maha Besar. Maka saat itu, yang lain haruslah dianggap kecil. Segala sesuatu selain Allah adalah kecil, maka hanya Allah yang Maha Besar. Segala kesibukan apapun adalah kecil, yang Besar hanyalah Allah.
Dari sisi dzohir Imam Ghazali menyarankan agar saat sholat hendaknya dijauhkan dari pandangan yang mengganggu. Misalnya kain buat sholat, tempat sujud, baju, seyogyanya dihindarkan dari warna-warni gambar dan tulisan yang mengganggu. Ini susah. Lha sajadah mesjid saja diorek-orek dengan gambar yang macem-macem. Bahkan mesjidnya tak luput dari orek-orekan warna-warni dengan alasan seni. Belum lagi saat sholat jamaah, ada jamaah sholat yang memakai kaos bergambar dan bertulisan di punggungnya. Simbah pernah sholat di belakang mahasiswa yang pake kaos Dagadu, yang punggungnya ditulisi. Sialnya, isi tulisannya adalah kumpulan pisuhan Aseli Djogdja. Dari sejak “dengkulmu mlotrok” sampai “cangkemmu suwek” ada semua. Walah, sholat sinambi misuh-misuh ki…
Hal lain yang perlu dijaga adalah suara. Maka di saat ada orang sedang sholat, jangan mengangkat suara tinggi-tinggi. Mbikin bising, ribut-ribut atau gaduh. Herannya malah ada sebagian ibu-ibu ngrumpi di masjid di saat orang sedang sholat trus ditegur, malah njawab dengan kethus, “Eh situ kalo mau sholat ya sholat aja. Jangan dengerin kita-kita. Wong situnya yang gak khusyu kok kitanya disalahin!”
Dasar lambe sumur, asal nyobrot ya gitu itu. Simbah pernah usul, ibu-ibu model gitu dibledhosi mercon saja yang gedenya sak kempol. Jarak 5 meter lah. Begitu mbledos, lihat saja reaksi para simbok itu. Kalo protes tinggal bilang, “kalo mau ngrumpi ya ngrumpi aja. Jangan dengerin merconnya.. ntar malah kaget lho!!” Tapi usul simbah itu dianggep ekstrim plus berbau terorisme… Makanya gak pernah dijalani.
Kiat yang lain adalah memahami makna dari bacaan doa dan surat-surat yang dibaca. Ini membutuhkan pembelajaran. Agar diri kita tidak umak-umik, jopa-japu, hewes-hewes tapi gak paham maksudnya. Makanya yang namanya belajar itu seumur idup. Dikasih umur sewidak rolas, tapi al patekah gak mudeng maknane. Wah, muspro umure… gek wingi-wingi dho ngopo?? Kecuali memang baru mertobat dari mbegajul. Allah Maha Pemaap.
Yang jelas sholat khusyu itu perlu latihan terus. Bahkan latihan seumur hidup. Sambil terus berdoa, semoga diberi kekhusyu’an oleh Allah. Karena yang menguasai hati kita adalah Allah. Yang mbolak-mbalik hati kita juga Allah.
source: @pitutur
Terjadi dilema ala buah simalakama. Pilihan antara mbatalin sholat buat ngusir ayam, atau sholat tetep diteruskan dengan resiko makan siangnya diembat dan dithotholi sang pithik. Akhirnya terbersit ide cemerlang melintas di benaknya. Jian, ngawur tenan.. sholat kok nyari ide.
Apa itu idenya?
Saat rukuk, bacaan takbir biasa-biasa saja. Namun saat bangkit dari rukuk, bacaannya dibaca dengan kenceng dan sedikit membentak…. “Sssshhaaa…. mi’allohu liman hamidah..!!” Tak lupa kedua tangannya diangkat ke atas dengan lambaian tangan ala sabetannya Ki Dalang Oye Mantebh Sudarsono. Kontan saja si ayam kaget dan terbirit-birit lari sambil pethok-pethok. Si ayam minggat, dan teman sejawat tadi tetap bisa sholat. Tapi apakah khusyu’ ?? Embuh!! Yang jelas simbah jadi ngakak dengar cerita yang diragukan kebenarannya itu…
Lain lagi dengan rekan sejawat yang sekarang dines di Malang. Pemuja Gus Dur ini anak emasnya pak Kyai satu Pondok di Jawa Timur. Gaya sholatnya agak beda dari kebanyakan orang. Kalo lagi sholat cepetnya minta ampun. Tak hanya kilat, bahkan kilat khusus. Simbah suka nanya, “Kok cepet temen rek kon olehe solat..??”
Dia jawab singkat, “Halah, malaikate wis apal… ha wong podho wingi.. “ …Wooo.. njaluk dijantur lambene…
Memang kelihatannya banyak orang yang mulai melupakan kekhusyukan dalam sholat. Mau menjalani saja sudah syukur. Karena banyak juga yang gak mau menjalani dan meninggalkan sholat dengan alasan nyembah Allah itu banyak caranya, gak harus dengan sholat. Padahal yang ngomong itu muslim juga. Gak nyadar bahwa seorang yang menyembah Allah dengan cara yang dia karang sendiri itu sebenarnya dia sedang menyembah dirinya sendiri.
Imam Ghazali memberikan beberapa kiat agar sholat kita bisa khusyu’. Salah satunya adalah persiapan hati. Beberapa saat menjelang sholat, siapkan hati. Hadapkan hati pada Allah, dan kosongkan dari segala kesibukan yang melalaikan. Ini point paling penting. Coba simak lafadz adzan! Kalimat pertama adalah “ALLAHU AKBAR”. Artinya Allah Maha Besar. Maka saat itu, yang lain haruslah dianggap kecil. Segala sesuatu selain Allah adalah kecil, maka hanya Allah yang Maha Besar. Segala kesibukan apapun adalah kecil, yang Besar hanyalah Allah.
Dari sisi dzohir Imam Ghazali menyarankan agar saat sholat hendaknya dijauhkan dari pandangan yang mengganggu. Misalnya kain buat sholat, tempat sujud, baju, seyogyanya dihindarkan dari warna-warni gambar dan tulisan yang mengganggu. Ini susah. Lha sajadah mesjid saja diorek-orek dengan gambar yang macem-macem. Bahkan mesjidnya tak luput dari orek-orekan warna-warni dengan alasan seni. Belum lagi saat sholat jamaah, ada jamaah sholat yang memakai kaos bergambar dan bertulisan di punggungnya. Simbah pernah sholat di belakang mahasiswa yang pake kaos Dagadu, yang punggungnya ditulisi. Sialnya, isi tulisannya adalah kumpulan pisuhan Aseli Djogdja. Dari sejak “dengkulmu mlotrok” sampai “cangkemmu suwek” ada semua. Walah, sholat sinambi misuh-misuh ki…
Hal lain yang perlu dijaga adalah suara. Maka di saat ada orang sedang sholat, jangan mengangkat suara tinggi-tinggi. Mbikin bising, ribut-ribut atau gaduh. Herannya malah ada sebagian ibu-ibu ngrumpi di masjid di saat orang sedang sholat trus ditegur, malah njawab dengan kethus, “Eh situ kalo mau sholat ya sholat aja. Jangan dengerin kita-kita. Wong situnya yang gak khusyu kok kitanya disalahin!”
Dasar lambe sumur, asal nyobrot ya gitu itu. Simbah pernah usul, ibu-ibu model gitu dibledhosi mercon saja yang gedenya sak kempol. Jarak 5 meter lah. Begitu mbledos, lihat saja reaksi para simbok itu. Kalo protes tinggal bilang, “kalo mau ngrumpi ya ngrumpi aja. Jangan dengerin merconnya.. ntar malah kaget lho!!” Tapi usul simbah itu dianggep ekstrim plus berbau terorisme… Makanya gak pernah dijalani.
Kiat yang lain adalah memahami makna dari bacaan doa dan surat-surat yang dibaca. Ini membutuhkan pembelajaran. Agar diri kita tidak umak-umik, jopa-japu, hewes-hewes tapi gak paham maksudnya. Makanya yang namanya belajar itu seumur idup. Dikasih umur sewidak rolas, tapi al patekah gak mudeng maknane. Wah, muspro umure… gek wingi-wingi dho ngopo?? Kecuali memang baru mertobat dari mbegajul. Allah Maha Pemaap.
Yang jelas sholat khusyu itu perlu latihan terus. Bahkan latihan seumur hidup. Sambil terus berdoa, semoga diberi kekhusyu’an oleh Allah. Karena yang menguasai hati kita adalah Allah. Yang mbolak-mbalik hati kita juga Allah.
source: @pitutur
Tips Sholat Khusuk
ABOUT AUTHOR
Recent Posts
Categories
- ABC
- ajaib
- akik
- aktual
- aljazeera
- android
- Angrybirds
- antenna
- Apes
- artist
- AusAID
- australia
- Banjir
- Bank
- Batu
- bbm
- berita
- bir
- bisnis
- blokir
- Bola
- bridge
- budaya
- cnn
- computer
- Digital
- download
- edukatif
- Film
- font
- foto
- game
- hacking
- haji
- handphone
- health
- hiburan
- hidup
- hot
- humor
- ibu
- Indonesia
- inspirasi
- inspiratif
- internet
- iPad
- jakarta
- jalanan
- Jokowi
- Jujur
- kartini
- Kemdikbud
- Kereta Api
- kesehatan
- kliping
- Komputer
- Konferensi
- Korupsi
- kreatif
- kriminal
- Kuliner
- Kurikulum
- Kurikulum 2013
- lalu lintas
- lawas
- like
- lucu
- matematika
- media
- Memori
- menteri
- minimarket
- mobil
- motogp
- movie
- mts
- Mudik
- Musik
- Narkoba
- narsis
- nasib
- neraka
- news
- Olah raga
- otomotif
- Pahlawan
- pedati
- pemerintah
- pemuda
- pendidikan
- pesantren
- pesawat
- photo
- picture
- pilkada
- Polantas
- polisi
- pondok
- Presiden
- PSSI
- pulsa
- roaming
- rumah
- sawah
- SBMPTN
- sego kucing
- sejarah
- selular
- seni
- Sepak Bola
- setan
- Sholat
- simbol
- slip
- SMA
- smart
- sms
- snmptn 2013
- Solo
- spam
- streaming
- Subsidi
- surakarta
- surga
- Teknologi
- teroris
- TIK
- tilang
- time
- tip trik
- Tokoh
- tradisional
- Transportasi
- Trending Topic
- tutorial
- TV
- ubuntu
- UN
- video
- virus
- wajan
- Walikota
- wawancara
- windows 8
- wisata
- word
- youtube
Advertisement

Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
ABC
ajaib
akik
aktual
aljazeera
android
Angrybirds
antenna
Apes
artist
AusAID
australia
Banjir
Bank
Batu
bbm
berita
bir
bisnis
blokir
Bola
bridge
budaya
cnn
computer
Digital
download
edukatif
facebook
Film
font
foto
game
google
hacking
haji
handphone
health
hiburan
hidup
hot
humor
ibu
Indonesia
inspirasi
inspiratif
internet
iPad
jakarta
jalanan
Jokowi
Jujur
kartini
Kemdikbud
Kereta Api
kesehatan
kliping
Komputer
Konferensi
Korupsi
kreatif
kriminal
Kuliner
Kurikulum
Kurikulum 2013
lalu lintas
lawas
like
lucu
matematika
media
Memori
menteri
minimarket
mobil
motogp
movie
mts
Mudik
Musik
Narkoba
narsis
nasib
neraka
news
Olah raga
otomotif
Pahlawan
pdf
pedati
pemerintah
pemuda
pendidikan
pesantren
pesawat
photo
picture
pilkada
Polantas
polisi
pondok
Presiden
PSSI
pulsa
roaming
rumah
sawah
SBMPTN
sego kucing
sejarah
selular
seni
Sepak Bola
setan
Sholat
simbol
slip
SMA
smart
sms
snmptn 2013
Solo
spam
streaming
Subsidi
surakarta
surga
Teknologi
teroris
TIK
tilang
time
tip trik
Tokoh
tradisional
Transportasi
Trending Topic
tutorial
TV
ubuntu
UN
video
virus
wajan
Walikota
wawancara
windows 8
wisata
word
youtube
Labels List Numbered
- ABC
- ajaib
- akik
- aktual
- aljazeera
- android
- Angrybirds
- antenna
- Apes
- artist
- AusAID
- australia
- Banjir
- Bank
- Batu
- bbm
- berita
- bir
- bisnis
- blokir
- Bola
- bridge
- budaya
- cnn
- computer
- Digital
- download
- edukatif
- Film
- font
- foto
- game
- hacking
- haji
- handphone
- health
- hiburan
- hidup
- hot
- humor
- ibu
- Indonesia
- inspirasi
- inspiratif
- internet
- iPad
- jakarta
- jalanan
- Jokowi
- Jujur
- kartini
- Kemdikbud
- Kereta Api
- kesehatan
- kliping
- Komputer
- Konferensi
- Korupsi
- kreatif
- kriminal
- Kuliner
- Kurikulum
- Kurikulum 2013
- lalu lintas
- lawas
- like
- lucu
- matematika
- media
- Memori
- menteri
- minimarket
- mobil
- motogp
- movie
- mts
- Mudik
- Musik
- Narkoba
- narsis
- nasib
- neraka
- news
- Olah raga
- otomotif
- Pahlawan
- pedati
- pemerintah
- pemuda
- pendidikan
- pesantren
- pesawat
- photo
- picture
- pilkada
- Polantas
- polisi
- pondok
- Presiden
- PSSI
- pulsa
- roaming
- rumah
- sawah
- SBMPTN
- sego kucing
- sejarah
- selular
- seni
- Sepak Bola
- setan
- Sholat
- simbol
- slip
- SMA
- smart
- sms
- snmptn 2013
- Solo
- spam
- streaming
- Subsidi
- surakarta
- surga
- Teknologi
- teroris
- TIK
- tilang
- time
- tip trik
- Tokoh
- tradisional
- Transportasi
- Trending Topic
- tutorial
- TV
- ubuntu
- UN
- video
- virus
- wajan
- Walikota
- wawancara
- windows 8
- wisata
- word
- youtube
Random Posts
Social Share
Recent comments
Most Trending
-
Mantan presiden BJ. Habibie (kiri) bersama Reza Rahadian (kanan) pemeran Habibie dalam film Habibie & Ainun pada konferensi pers film...
-
Kota Solo saat ini sudah mempunyai Bus Tingkat Wisata. Desain bus tersebut berwarna merah dan dilengkapi tempat duduk yang nyaman. Ket...