Semenjak teknologi mesin ditemukan maka mobil
sebagai alat pengangkutan barang dan manusia diibuat mencoba
menggantikan angkutan Tradisional bernama Pedati.
Imbasnya Pedati sebagai kendaraan tradisional semakin terpinggirkan dan lama-lama menghilang. Selain itu juga menghilangkan berbagai jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kendaraan tradisional tersebut. Salah satu yang sangat sulit ditemukan adalah pedati yang ditarik baik oleh sapi, kerbau maupun kuda.
Dimasa kolonial Belanda pedati (ossenkar) menjadi alat pengangkutan yang vital bagi masyarakat untuk mengangkut barang-barang hasil produksi mereka ke pasar maupun ke tempat lain. Pedati juga banyak digunakan untuk mengangkut hasil produksi onderneming (perkebunan) milik pemerintah kolonial Belanda. Sebagai gambaran, pabrik-pabrik gula di Jawa banyak menggunakan pedati yang ditarik sapi untuk mengangkut tebu, begitu juga dengan hasil perkebunan kapuk, kopi, tembakau serta beras. Terkadang pedati merupakan kendaraan perantara antara pedalaman dengan stasiun kereta. Barang dari pedalaman dibawa ke gudang stasiun untuk diangkut dengan kereta api ke tempat lain.
Pedati juga berfungsi sebagai alat pengangkutan manusia yang digunakan diwilayah pedesaan, bahkan di wilayah batavia dan kota-kota besar Jawa pada masa kolonial pedati terlihat banyak berlalu-lalang bersama dengan kendaraan tradisional lainnya. Bila kita tilik lebih jauh lagi bahwa pedati juga memberikan berbagai lapangan pekerjaan bagi banyak masyarakat, mulai dari peternak sapi, kerbau, kuda, hingga tukang pencari rumput, penggembala hewan, hingga kerajinan pembuatan pedati tersebut.
Hilangnya pedati akibat kemajuan jaman dan pergeseran penggunaan transportasi yang lebih cepat telah pula mengurangi bahkan lambat laun mulai hilang lapangan-lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan sektor transportasi tradisional ini. (source)
Imbasnya Pedati sebagai kendaraan tradisional semakin terpinggirkan dan lama-lama menghilang. Selain itu juga menghilangkan berbagai jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kendaraan tradisional tersebut. Salah satu yang sangat sulit ditemukan adalah pedati yang ditarik baik oleh sapi, kerbau maupun kuda.
Dimasa kolonial Belanda pedati (ossenkar) menjadi alat pengangkutan yang vital bagi masyarakat untuk mengangkut barang-barang hasil produksi mereka ke pasar maupun ke tempat lain. Pedati juga banyak digunakan untuk mengangkut hasil produksi onderneming (perkebunan) milik pemerintah kolonial Belanda. Sebagai gambaran, pabrik-pabrik gula di Jawa banyak menggunakan pedati yang ditarik sapi untuk mengangkut tebu, begitu juga dengan hasil perkebunan kapuk, kopi, tembakau serta beras. Terkadang pedati merupakan kendaraan perantara antara pedalaman dengan stasiun kereta. Barang dari pedalaman dibawa ke gudang stasiun untuk diangkut dengan kereta api ke tempat lain.
Pedati juga berfungsi sebagai alat pengangkutan manusia yang digunakan diwilayah pedesaan, bahkan di wilayah batavia dan kota-kota besar Jawa pada masa kolonial pedati terlihat banyak berlalu-lalang bersama dengan kendaraan tradisional lainnya. Bila kita tilik lebih jauh lagi bahwa pedati juga memberikan berbagai lapangan pekerjaan bagi banyak masyarakat, mulai dari peternak sapi, kerbau, kuda, hingga tukang pencari rumput, penggembala hewan, hingga kerajinan pembuatan pedati tersebut.
Hilangnya pedati akibat kemajuan jaman dan pergeseran penggunaan transportasi yang lebih cepat telah pula mengurangi bahkan lambat laun mulai hilang lapangan-lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan sektor transportasi tradisional ini. (source)
0 komentar